Minggu, 29 November 2009

TERBESIT DALAM BENAKKU

Terkadang aku berpikir banyak hal yg perlu kukaji kembali , namun aku bingung terlalu berat harus kuungkapkan. Dalam heningnya malam, aku teringat yang membuat rindu ingin bertemu. Wajah polos bak pemuda bersih seakan tak pernah hilang dalam pikiranku. Ada apakah dengan engkau? Tuhan , lindungi ia dalam kuasaMu, dalam setiap langkah dan perjalananNya, beri ia kemudahan serta jadikan ia sebagai orang yang dapat memberikan sejuta manfaat bagi smua.
Mengapa Tuhan mempertemukan aku dalam persoalan pelik? Mengapa aku bertemu dan mengapa aku melangkah masuk ……aku yg dulu bukan seperti ini, dan aku yg dulu adalah aku yg menerima semua apa adanya……..
Namun Engkau pertemukan aku pada satu titik persoalan yg tidak aku mengerti. Waktu bergulir sedikit demi sedikit, yg membuat aku merasakan jalan telah Engkau tunjukkan pada kami, yang merupakan ketulusan dari hati ku yg tertoreh dari timbulnya titik kerinduan….
Malam ini aku sangat merindukanmu…malam ini pula seluruh tulisan tercurah untukmu…malam ini aku bukanlah orang yang baik, aku memohon ampunanMu Ya Allah…………mengapa kau timbulkan perasaan ini ada dalam hatiku? Ampuni hambaMu ya Allah…..berilah titik terang agar kami menjadi satu saudara yg mempunyai satu simpul kekuatan dalam melawan segala kejahatan. Dan bukan simpul untuk mempererat pelukan, aku bukan orang yang pantas kau cintai, aku hanya sebatas wanita yg pantas kau kagumi…………..aku yakin malam inipun perasaanmu sama dg yg aku rasakan…
Kembali kubuang sampah sampah yg ada di benakku, aku yakinkan bahwa engkau adikku yg aku sayangi, semoga kelak engkau mendapatkan wanita yg sebaik-baiknya, seperti halnya sifatmu yg sebenarnya. Ketahuilah Allah SWT akan memberikan jodoh yang baik bukan pada pasangan yg jahat dan memberikan pasangan yg baik pada pasangan yg baik pula. Semoga Allah SWT mengabulkannya. Amin………………..
Adikku, aku bangga akan semua dedikasi dan tanggungjawab serta darma baktimu pada tugas dan pekerjaan, engkau penuh keikhlasan tanpa harapkan imbalan apapun…..aku akan selalu berdoa untukmu, adikku , pahlawanku, pejuangku yg aku sayangi……….
Hujan , panas, letih tak kau rasakan . Terpancar wajah roman mukamu yg bersih bak seorang bayi. Aura itu masih segar dalam ingatanku, saat di suatu pertemuan aku menemukanmu kembali. Dan aku yakin sebersih itu pula hatimu….dan aku yakin engkau selalu berpikiran tentang hal-hal positif. Keikhlasan itu pula yang merupakan pilihan Allah , petunjuk Allah agar kepada engkau aku harus percaya dan bukan pada yang lain, aku yakin ini adalah jalan-Mu yg telah Engkau berikan secara naluriku……aku akan selalu menolongmu, aku akan selalu membantumu percayalah itu adikku………
Aku kembali menerawang beberapa kejadian yang telah membuatku harus menahan hati dan perasaan serta harus menekan segala kesedihan dibalik kisahnya. Entah rahasia apapula yg hendak Engkau berikan pada kami kelak. Dan apa yg akan terjadi pada masa depan anakku, kupasrah kan sepenuhnya dengan diiringi ucapan Bismillahirrohmanirrohim, bantu kami menemukan pemecahan melalui ridho dan kuasaMu.
Jarum jam menunjukkan pukul setengah dua malam, semakin larut malam, engkau pasti telah tertidur nyenyak adikku, aku tuliskan sekelumit kalimat yg pernah kudoakan padamu. Sebuah hadiah puisi untukmu, semoga engkau dapat menyukainya . Amin.
Adikku, heningnya malam ini , aku menemanimu dalam setiap doa…..
Adikku, heningnya malam ini, aku menemanimu dalam setiap tulisan…..
Adikku, heningnya malam ini, aku menemanimu dalam setiap ibadah…..
Jangan engkau rubah semuanya jika itu memang tak kau suka
Jangan engkau rubah semuanya , jika itu memang tak kau pinta
Adikku berjuanglah dengan hati nurani yg tajam………
Stajam pisau yang kau inginkan
Setajam hati dan bersihnya engkau……..
Adikku …..sekelumit kisah dan puisi yg tergores malam ini
Semoga menjadi obat yg akan menyembuhkan ………..
Amin…………
_______________________________________________________________
Jakarta, penghujung malam ,
pukul 01.45 wib.
Sabtu, 28 November 2009